Thursday, January 7, 2010

Kini...~

Tempik-tempik aku berlari menangis,
Tinggi-tinggi aku menjerit jauh.

Aku sedih tiba-tiba.

Perlahan-lahan aku memanggil kau ke sini.
Merayu-rayu aku di kaki mu agar aku di abadaikan.
Terimalah aku, Sayangilah aku, Cintailah aku duhai kekasih duniawi.
Kenangan....

Kekasih duniaku....
Bukan sahaja cinta kau yang ku damba...
Segalanya dari mu ku mau...
Mahu pun jasad matimu ku damba.

Kekasih duniaku,
Bukalah matamu.
Terimalah aku,
Kekasih mu dulu.

Dunia ini... lihatlah~
Kau telah menjadi saksi kisah kami,
Aku dan Kekasih Duniaku,
Kekasih Duniaku dan Cintanya.
Cintanya dan Cintaku.. Yang tewas dalam Dunia mu.

"Aku merayu padanya wahai dunia.... terimalah aku, namum aku kecewa."

 Kekasih duniaku tidak mau aku lagi...
Seperti mana aku tidak mau pada kau dulu wahai Dunia ku..
Adakah ini balasanku saat aku yang minta darimu Dunia ku?
Walaupun segala nista adalah darimu... .

Aku melengung.. mengeluh..
Aku sendiri kini.
Hanya tinggal aku dan kenangan kita.

Kenangan itu cipta tawaku..
Kenangan ini bentuk air mata ku...
Namun kenangan itu juga yang menjadikan aku seperti sekarang.

Terima kasih Dunia Ku,
Terima kasih Kekasih Hatiku,

0 comments:

Post a Comment