Awan Putih Cinta Hati...~

Gadis ini pegun dengan tangan bersilang di kepala;
Mata tidak berkerlip memandang langit.

Hati meresah; Jiwa gundah; Akal melayang;

Gadis ini meghela nafas panjang; Yakni Chica mengeluh.

Bibirnya terkumat-kamit seakan berlagu.
Lagu cintakah? Lagu putus cinta mungkin? Atau lagu-lagu hatinya?

Sekepul awan putih dengan perlahan mengubah bentuknya.
Tiada bentuk kekal di tangkap matanya.
Terdetik pula dihatinya..., tentang awan.

Awan itu putih... umpama bayi yang baru lahir.
Awan itu berubah-ubah... seperti perangai manusia.
Awan itu bisa menjadi putih..., dan bisa menjadi kelam... seperti hati manusia.

Chica bersenandung perlahan... ianya lagu cinta... .
Tetap hatinya tidaklah berbunga cinta. Juga tidaklah kecewa.

Tiba-tiba..., Chica mengaitkan antara awan itu dan cintanya.

Cintaku berlagu awan putih pada mulanya..
Berakhir dengan kelam, lantas hujan....
Aku menangis kerna cintaku pergi.
Aku juga menangis kerna cintaku merayu.
Tidak butuh lagi aku dengan kamu.
Tiada harapan untuk ku beri lagi.

Sayang....,
Cinta kita ibarat awan putih ini.
Lahirnya indah.
Perginya hilang.

Aku masih punya hati untukmu,
Tapi bukan cinta...
Aku masih punya sayang untukmu,
Tapi sebagai teman...

Ku jauhkan diri ini darimu kerna ku takut akan mencintamu lagi,
Ku jauhkan hati ini kerna ku takut akan sayangi mu lagi.

Pergilah sayang.. seperti awan putih ini berlalu.
Berlalu pergi dari mataku dengan pelbagai ragam... sama seperti awan putih ini.

Awan putih cinta hatiku...
Yang hanya sementara di mata, berubah-ubah;
Sama sperti cinta ku.
berubah-ubah;

Awan putih yakni cinta hati ku.
Pergilah engkau..., pergilah.